Sunday, September 1, 2013

Dasar-Dasar Intelijen

Ingat pelajaran pertama dalam ilmu intelijen

"Daun jatuh pun pasti ada sebabnya"

Kata intelijen berasal dari bahasa Inggris yaitu Intelligence,  kata benda, yang secara harfiah berarti kecerdasan. Intelijen punya padanan kata lain dalam kehidupan sehari-hari seperti intelek, intelektual, semuanya menujuk kesebuah arti tentang tingkat kecerdasan.

Kecerdasan akan timbul atas 2 pemikiran yaitu pemikiran tentang "sebab" dan pemikiran tentang "akibat". Rangkaian pemikiran ini harus terus sambung menyambung yang akhirnya menimbulkan berbagai "sebab" dan berbagai "akibat". Pada akhirnya akan ada kepahaman tentang berbagai sebab dan akibat itu sendiri, dan dari situlah pola kecerdasan terbentuk.

Ingat! para ilmuwan besar terlahir hanya karena dalam alam pikiran mereka selalu bertanya tentang sebab dan akibat atas suatu kejadian. Dan Para Ilmuwan besar itulah kita yakini sebagai orang-orang yang cerdas.

Rangkaian berbagai sebab dan akibat akan selalu berbasis data, secara alur logaritma sesuatu yang bukan data akan dibuang, basis data akan dirangkai , dianalisa dan diduga. Inilah rangkaian pola untuk mendapat kesimpulan. Kesimpulan adalah informasi atas berbagai data masukan. Akurat atau tidaknya kesimpulan tergantung dari jenis data dan keakuratan data yang dimiliki. Dan Inilah sejatinya pola-pola intelijen.

Dalam praktek ilmu intelijen, semua harus berbasis data dan fakta, dan pengolahan atas data dan fakta inilah yang menjadi sumber informasi. Informasi intelijen adalah motif para eksekutor menjalankan keputusan eksekusinya. Eksekutor adalah pemangku kepentingan atas informasi tersebut dan merupakan klien dari para agen intelijen.

Intelijen, kata itu sering kita dengar dan selalu ukuran kita tentang militer dan kepentingan negara. Ya...karena memang sebagian dari kita jarang mendalami dasar keilmuan tentang intelijen itu sendiri.

Manusia adalah mahluk yang mempunyai tingkat kecerdasan paling tinggi diantara mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Artinya dasar intelijen dalam diri manusia sudah merupakan fitrah, lebih jauh hal ini berarti dalam diri setiap pribadi sebenarnya sudah berperan sebagai agen intelijen baik buat dirinya sendiri, lingkungan dan alam sekitarnya. Dan karenanya manusia  dapat bertahan hidup dan berbuat lebih banyak daripada mahluk lainnya.

Pengembangnya, semua jenis usaha manusia memerlukan falsafah dasar intelijen, diperlukan agar usaha tersebut bisa lestari, meningkat dan berhasil. Semua sektor atau bidang berkehidupan memerlukan praktik-praktik intelijen pada dasarnya.

Maka timbulah istilah-istilah intelijen bisnis, ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, kemanan, politik , strategi dan lain sebagainya.

Pertanyaan lain, mengapa intelijen selalu identik dengan informasi yang bersifat rahasia. Jawabnya ya jelas, pola dasar intelijen harus berbasis data yang benar. Jika data itu sudah tercampur maka dapat menyebabkan hasil kesimpulan yang salah atau tidak akurat lagi.

Contoh sederhana dalam alam pikiran kita, umpamakan situasi perang, seandainya seorang pembawa informasi (agen intelijen) tentang kedaan musuh dalam perang, kemudian informasi itu diketahui oleh musuh, maka musuh dapat mengubah data yang disajikan si pembawa informasi...akhirnya kesimpulan yng menerima infomasi (kumandan atau panglima) akan salah dalam menstrategikan perang selanjutnya. Itulah mengapa data intelijen harus bersifat rahasia. Tolong pembaca pahami sendiri logika dari maksud "rahasia" ini, singkronkan dengan alur logaritma data yang penulis katakan diatas.

Yang jelas dalam memahami ilmu intelijen seperti penulis katakan diawal bahwa daun jatuh pun pasti ada sebabnya....dan itulah dasar kita memahami intelijen. Ada sebab tentu ada akibat.

Kepiawaian dalam memainkan dan mengolah data yang merupakan serangkaian dari hasil cipta (pemikiran), karya dan daya kreasi dari manusia, sehingga terkandung unsur harmonisasi yang akan menimbulkan sisi kehindahan didalamnya, itulah yang dikatakan seni intelijen atau seni kecerdasan.

Seni Intelijen atau kecerdasan ini yang membuat semua pola pemikiran dan daya kreasi terpetakan. Namanya Peta pasti ada pola-pola keteraturan didalamnya dan peta diperuntukan supaya tahu arah dan tujuan yang mau dicapai.

Sekian dulu.....kalau ada insfirasi nanti dilanjutkan lagi...halau gak ada ya ...wassalam

Sekian dan terima kasih

Penulis
Ejang Hadian Ridwan